Muslimin di Indonesia sempat menjadi perbincangan hangat
di Palestina sebagai kaum pembebas Bumi para Nabi dari penjajahan kaum kuffar.
Hal tersebut pernah diutarakan oleh Ulama Rabbani Palestina
dan salah seorang Pemimpin Al - Qaeda Iraq, bahkan disebutkan bahwa bangsa
timur ini akan mengawal tongkat
kepemimpinan Imam Mahdi.
Berikut kisah pertama yang mendukung kabar indah tersebut
sebagai pernyataan Syaikh Dr. Abu Bakr Al’Awawidah, Wakil ketua Rabithah “Ulama
Palestina dan dituliskan oleh Ustad Salim A. Fillah yang terus beredar pada
media sosial hingga sekarang ini. Suatu saat kami duduk di Masjid Jogokariyan,
di hadirat Syaikh Dr.Abu Bakr Al’Awawidah, Wakil ketua Rabithah’ Ulama Palestina.
Kami katakana pada beliau,
“ Ya Syaikh, berbagai telaah menyatakan bahwa persoalan
Palestina ini tekkan selesai sampai bangsa Arab bersatu. bagaimana pendapat
Anda…???. Beliau tersenyum “ Tidak begitu ya Ukhayya” Ujarnya lembut.
“ Sesungguhnya Allah memilih untuk menjayakan agamanya
ini sesiapa yang dipilih-Nya diantara
hambah-Nya. Dia genapkan untuk mereka syarat-syaratnya. Lalu Dia
memuliakan mereka dangan agama dan kejayaan itu.
“ Pada kurun awal ”. Lanjut beliau. “ Allah memilih
bangsa Arab. Dipimpin Rosulullah,
Khulafaur Rasyidin, dan beberapa penguasa Daulah “ Umawiyah, agama ini jaya.
Lalu ketika para penguasa Daulah itu beserta para
punggawanya menyimpang, “ Allah mencabut amanah penjayaan itu dari mereka”.
Dimasa berikutnya, Allah memilih bangsa Persia. Dari arah
Khurasan mereka dating menyokong Daulah ‘Abbasiyah. Maka penyangga utama Daulah
ini dari Perdana Menterinya, Keluarga Al Baramikah, hingga Panglima, bahkan
banyak Ulama dan Cendikiawannya Allah bangkitkan dari kalangan orang Persia”.
Lalu ketika bangsa Persia berpaling dan menyimpang, Allah
mencabut amanah itu dari mereka.
Allah berikan pada orang – Kurdi : Puncaknya Shalahuddin
Al Ayyubi dan anak – anaknya”.
Ketika mereka juga berpaling, Allah alihkan amanah itu
pada bekas – bekas budak dari Asia yang disultankan di Mesir ;. Quthuz,
Baybars, Qalawun di antaranya. Mereka orang – orang Mamluk”.
Ketika para Mamlik ini berpaling, Allah pula memindahkan
amanah itu pada bangsa Turki; Utsman Orthughrul dan anak turunnya, serta
khususnya Muhammad Al Fatih”.
“ Ketika Daulah ‘Aliyah’Utsmaniyah ini berpaling juga,
Allah mencabut amanah itu dan rasa-rasanya, hingga hari ini, Allah belum
menunjukkah bangsa lain lagi untuk
memimpin kejeyaan islam ini”.
Beliau menghela nafas panjang, kemudian tersenyum. Dengan
matanya yang buta oleh siksaan penjarah Israel, dia arahkan wajahnya pada kami
lalu berkata.
“ Sungguh di antara bangsa-bangsa besar yang menerima
Islam, Bangsa kalianlah : yang agak pendek, berkulit agak kecoklatan,lagi
berhidung pesek”. Katanya sedikit tertawa.
“ Yang belum pernah ditunjuk Allah untuk memimpin
penzhahiran agama-Nya ini. “
“ Dan bukankah Rosulullah bersabda bahwa pembawa kejayaan
akhir zaman itu dating dari arah Timur dengan bendera-bendera hitam mereka?.
Dulu para ‘Ulama mengiranya Khurasan dan Daulah ‘Abbasiyah sudah menggunakan
pemaknaan di dalam kampanye mereka menggulingkan daulah ‘Umawiyah.
Tapi kini kita tahu; Dunia Islam ini membentang dari Maghrib;
dari Maroko, sampai Marauke”,
“ Maka sesungguhnya aku berharap, yang dimaksud oleh
Rosulullah itu adalah kalian, wahai bangsa Muslim Nusantara.
Hari ini, tugas kalian adalah menggenapi syarat-syarat
agar layak ditunjuk Allah memimpin peradaban Islam”.
“Ah, aku sudah melihat tanda-tandanya, Tapi barangkali
kami, para pejuang Palestina masih harus
bersabar sejenak berjuang di garis depan, bersabar menanti kalian layak
memimpin, bersabar menanti kalian dating, bersabar hingga kita bersama Shalat
di masjid Aqsha yang merdeka Insya Allah.”
Kisah tersebut juga serupa dengan firasat Syaikh
Al-Mujahid Abu Mushab Az-Zarqowiy, Pemimpin Al-Qaeda Iraq saat invasi Amerika
Serikat atas nama penggulingan Saddam Husein, sebagaiman diutarakan Ustad
Mas’ud Akrom Syahid.
Dalam sebuah pesannya kepada bawahannya sebelum beliau
Syahid Insyaallah ) dikatakan, “Perhatikan bangsa timur; Mereka akan dipilih oleh Allah Jala Jalaluh untuk
mengawal tongkat kepemimpinan Al-Mahdi, dan saya mengganggap mereka adalah
Muslimin Melayu Indonesia.” Wallahu a lam bish sbawah
Maka ikhwah fiillah, dengan kedua pernyataan tersebut di
atas, mari kita bersatu..Kencangkan ikat pinggang, teguhkan pendirian,
tentukanlah peran apa yang akan kita ambil demi terciptanya mimpi besar itu.
Siapkan diri, keluarga, dan masyarakat kita untuk bersama-sama membangun
harapan mulia itu.
Semoga kita “ Muslim Indonesia “ menjadi bagian deri
puzzle-puzzle pemenangan Islam 2020, sebagaimana dicanangkan dalam agenda
perjuangan berbagai ormas Islam dan harakah di Indonesia ( Baca : 2020
Indonesia berperadaban Madinah, edisi khusus Milad 2008 )
Di pihak lain, prediksi terjadinya momentum kebangkitan
Islam ini juga diakui oleh sejumlah agen intelijen di berbagai Negara di dunia.
Hasil analisis mereka yang kuat mengatakan,” Akan tiba kehidupan religious
berlandaskan syariat Islam secara total pada tahun 2020”.
Perkiraan ini telah diketahui dari hasil analisis
intelijen di 15 negara yang tergabung dalam National Intelligence Council ( NIC
). Yang bermarkas di kantor Central Intelligence Agency ( CIA ) di Langley
Virginia Amerika Serikat ( AS ).
Pada laporannya yang berjudul “ MAPPING THE GLOBAL FUTURE
“. Direktur NIC, Robert Hutchings mengungkapkan kondisi masa depan dunia. Dia
menyebutkan “ pada tahun 2020 akan bangkit kembali Kekhalifahan Islam ( Islamic
Caliphate ) baru yakni sebuah pemerintahan
Islam yang mampu memberi tantangan pada norma-norma dan nilai-nilai Barat”. (
Harian USA Today, edisi 13, februari 2005/HU dan Kompas,16/2/2005).
Jadi masih ada waktu bagi kita untuk turut andil dalam
gerak menuju peradaban Madinah Indonesia 2020. Ikhwah sudah siap….???
Dan sekarang baru tersadar ternyata 2016 ini, Allah
satukan Umat Islam dengan sebab penghinaan orang kafir terhadap Islam sehingga
semua kalangan organisasi maupun kelompok Islam bersatu, dan bayangkan itu
hanya dengan satu Komando.
Dan telah terjadinya aksi bela Islam 3, jika memang
takdir ALLAH untuk Indonesia menjadi tonggak berdirinya Negara Islam
selanjutnya maka kita juga harus bersiap menyambut kehadiran Imam Mahdi
sebagaimana yang dijanjikan Rosulullah dan itu pasti terjadi.